Sabtu, 27 April 2013

Definisi dan Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi


DEFINISI :
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluruh dari fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata karena tidak adanya penyakit dan kecacatan pada semua yang bekaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.

SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN REPRODUKSI :
1807 : Persalinan dilakukan oleh dukun
1952 : pelayanan KIA melalui BKIA
  • Memperbaiki, memelihara meningkatkan derajat kesehatan wanita hamil, menyusui, bayi, dan anak pra-sekolah
1972 : pelayanan KIA di puskesmas dengan PRIORITAS PENURUNAN ANGKA AKB
1980 : Gerakan safe Motherhood global
1988 juni : pencanangan gerakan safe motherhood sebagai tindak lanjut konferensi gerakan safe motherhood global di NAIROBI
1982 : BKKBN / Menneg kependudukan
  • Gerakan KB Nasional
  • Gerakan reproduksi sehat sejahtera
  • Gerakan ketahanan keluarga sejahtera
1992 : UU. NO 10 TH 1992 tentang PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA
  • Dijabarkan dengan PP NO. 21 dan PP. 24 tahun 1994
  • Peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
    • Pendewasaan usia kawin, pengaturan kehamilan, pembinaan ketahanan masyarakat, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.
1994 : INTERNASIONAL CONFERENCE ON POPULASTION AND DEVELOPMENT, Cairo - paradigma baru kesehatan reproduksi - rencana kerja Bab VII
  • Pelayanan konseling dan KIE KB
  • Penyuluhan dan pelayanan prenatal, persalinan aman, dan pelayanan pasca persalinan
  • Pencegahan dan penanganan komplikasi keguguran
  • Pencegahan dan pengobatan  infeksi saluran reproduksi (ISR), PMS, dan gangguan kesehatan reproduksi lainnya
  • Pencegahan dan pengobatan kemandulan
  • KIE tentang perkembangan seksualitas, kesehatan reproduksi dan kewajiban orang tua yang bertanggung jawab
1995 MEI : WHA (World Health Assembly ke 4
  • STRATEGI Global Kesehatan reproduksi -> rencana kegiatan untuk melakukan, emnunjang dan melembagakan pelayanan kesehatan reproduksi dalam konteks pelayanan kesehatan dasar.
1996 MEI : Lokakarya nasional KESPRO (DEPKES)
  • Paket kesehatan reproduksi esensial
  • Paket kesehatan reproduksi Komprehensif
1996 MEI : SEMILOKA NASIONAL Kemitrasejajaran Pria dan Wanita (Meneg UPW)
1996 JUNI 21 : Lokakarya percepatan penurunan AKI (Meneg UPW), Bogor -> cikal bakal Gerakan SAYANG IBU (GSI)
1997 : GERAKAN SAYANG IBU.
1999 : WHO mencanangkan gerakan MPS (Making Pregnancy Safer) dan dicanangkan di Indonesia pada tahun 2000

TUJUAN KESPRO
Meningkatkan :
  1. kesadaran harga diri dan kemandirian wanita dalam kontrol diri (tubuh secara fisik),
  2. kehidupan seksualitasnya, dan pada akhirnya
  3. seluruh jalan hidupnya, dalam rangka memperbaiki status kesehatan perempuan guna memperoleh derajat kesehatan reproduksi  dan kesehatan seksual yang optimal serta kemampuan untuk menjalankan hak reproduksinya.

Tujuan kespro : meningkatkan kesadaran diri dan kemandirian wanita dalam kontrol diri (tubuh secara fisik), kehidupan seksualitasnya dan pada akhirnya dalam rangka memperbaiki status kesehatan perempuan memperoleh derajat kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual yang optimal dan untuk menjalankan hak reproduksinya.

Tujuan kespro : meningkatkan  :
  1. kesadaran dan kemandirian wanita dalam kontrol diri (tubuh secara fisik,
  2. Kehidupan seksualnya dalam rangka memperbaiki derajat kesehatan reproduksi dan kesehatan seksuai yang optimal
  3. Mampu menjalankan hak reproduksi
-- UU NO. 23 tahun 1992 Bab II Ayat 3 --
Tujuan kespro : meningkatkan :
  1. Kesadaran diri dan kemandirian wanita dalam kontrol diri )tubuh fisik)
  2. Kehidupan seksualnya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan repoduksi dan kesehatan seksual yang optimal, serta
  3. Mampu menjalankan hak reproduksi

Tujuan kespro : meningkatkan
  1. Kesadaran dan kemandirian wanita dalam kontrol diri (tubuh secara fisik),
  2. Kehidupan seksualnya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan reproduksi dan kesehatan sksualnya, serta
  3. Mampu menjalankan hak reproduksinya.

PERUBAHAN KONSEP :
  1. Pelayanan KESPRO (yang terpadu) tidak hamnya meliputi KIA dan KB, tetapi juga program-program lainnya (khususnya dalam konteks pelayanan kesehatan dasar), misalnya penanggulangan IRS/ PMS.
  2. Ppelayanan kespro tidak hanya meliputi KIA, dan KB, tetapi juga program-program lain  (khusunya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dasar) misalnya : penanggulanagan ISR / PMS.
  3. Pelayanan kespro tidak hanya mneliputi KIA dan KB, tapi juga program-program kesehatan lainnya yang khususnya berkaitan dengan pelayanan dasar, misalnya penanggulangan ISR / PMS
  4. Pendekatan Multisektoral,  sesuai dengan ICPD Kairo 1994) yang ditujukan pada inti konsep KESPRO utama, yaitu PROMOSI HAK-HAK REPRODUKSI PEREMPUAN, untuk memperoleh derajat kespro yang memadai.
  5. Pendekatan Multisektoral,  sesuai deng ICPD yang ditujukan pada inti konsep KESPRO utama yaitu PROMOSI HAK-HAK REPRODUKSI PEREMPUAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar